Selain cantik dan bentuknya menggemaskan, maskoki mudah dipelihara. Karena itu banyak orang yang gandrung dengan ratunya ikan hias ini. Saat ini sudah banyak hobiis yang terampil memijahkan maskoki. Hanya sayang, kualitas hasilnya masih kurang memuaskan Anda ingin memijahkan maskoki dengan hasil mendekati 100%? Kiat-kiat di bawah ini mungkin dapat menolong Anda.
Ada beberapa faktor penentu keberhasilan pemijahan maskoki, di antaranya seleksi dan pengelolaan calon induk, kolam atau bak pemijahan dan substrat pelekatan telur. Bila anda menginginkan pemijahan tersebut berhasil, semua itu harus diusahakan, hingga pasangan induk memijah pada saat yang ditentukan dengan telur berkualitas.
1. Kolam atau Bak Pemijahan
Ikan koki
gambar : pepperidgefarm.com
Salah satu fungsi kolam pemijahan adalah untuk memertemukan induk jantan dan betina yang telah matang telur untuk melakukan pemijahan. Kolam ini sebaiknya dibuat di tempat yang tenang – jauh dari gangguan orang atau jalan yang dilewati kendaraan bermotor. Usahakan arah kolam membujur ke utara-selatan, agar sinar matahari tidak terhalang. Di samping itu, letak kolam jauh dari tanaman berdaun lebat, agar daun tanaman yang telah layu tidak jatuh dan mengotori kolam.
Buatlah kolam dengan panjang 1 – 2 m, lebar 0,75 – 1,5 m, dengan kedalaman 0,3 – 0,5 m. atau anda bisa menggunakan akuarium berukuran 80 cm x 40 cm x 40 cm. Bentuk kolam sebaiknya dibuat empat persegi panjang (4 sudut) agar tanaman bisa tertahan oleh desakan maskoki jantan dan telur bisa menempel pada perakarannya.
Dasar bak dibuat agak miring ke satu sisi, pada bagian sudutnya dibuat saluran pembuangan yang bisa dibuka tutup untuk memudahkan pembuangan air dan kotoran. Saluran pembuangan tersebut bisa juga dibuat di tengah bak yang dibuat di tengah bak yang dibuat cekung agar air mudah dialirkan. Usahakan saluran pemasukan dan pengeluaran air dibuat kecil dan diberi saringan kawat kasa, agar telur tidak hanyut.
2. Pengeringan bak pemijahan
Bak atau akuarium yang akan digunakan sebagai tempat pemijahan harus dalam keadaan kering, agar bebas hama penyakit dan lumut yang bisa menempel di dinding bak. Selain itu, air yang diisikan kemudian juga akan terasa segar dan hangat. Pengeringan ini dilakukan dengan cara penjemuran di bawah sinar matahari selama 2 – 3 hari.
Setelah dikeringkan, bak atau akuarium diisi air baru yang sebelumnya telah diendapkan selama 15 – 24 jam. Sumber air terbaik adalah air sumur. Bila tidak ada, Anda bisa menggunakan air ledeng atau air sungai yang sebelumnya harus ditampung dahulu di tempat terbuka agar kena sinar matahari langsung untuk menghilangkan gas mineral beracun dan mengendapkan kotoran. Derajat keasaman (pH) air harus netral, berkisar 7,0 – 7,4. Pada saat memijah, maskoki menghendaki suhu yang agak hangat, berkisar 27 – 30O C. Untuk mendapatkan suhu tersebut, usahakan ketinggian air dalam bak berkisar 15 – 20 cm. Pada kedalaman ini, air akan mendapat sinar matahari cukup sehingga terasa hangat.
3. Substrat Pelekatan Telur
Tanaman sebagai substrat pelakatan telur memegang peranan penting dalam keberhasilan pemijahan maskoki syarat utamanya untuk dipakai sebagai substrat adalah akar harus panjang dan menggantung dalam air. Selain itu, perakaran tanaman harus lentur dan lembek agar tumbuh induk tidak terluka. Contoh tanaman yang sering dipakai adalah eceng gondok (Eicchornia crassipes), ganggang hydrilla, valisneria dan Vistia stratiotes.
Sebelum digunakan sebaiknya tanaman dibersihkan, kemudian secara berulang kali akarnya digoyangkan dalam air, agar kotoran atau lumpur yang menempel terpisah. Untuk mencegah tumbuhnya cendawan pada substrat yang nantinya bisa menyerang telur, sebaiknya tanaman direndam lebih dulu dalam larutan malachite green atau metil hijau 0,5 gr dalam 11 air selama 15 – 30 menit. Setelah bak atau akuarium diisi dengan air, masukkan dan sebarkan tanaman tersebut di permukaan bak, hingga seperempat sampai setengah bagian.
4. Seleksi Calon Induk
Ikan maskoki mutiara
gambar : twitter.com
Kualitas benih yang dihasilkan sangat tergantung pada kualitas induknya. Karena itu memilih induk yang baik memerlukan syarat-syarat tertentu. Sebagai patokan kita harus memilih ikan yang selalu aktif berenang. Jangan memilih ikan yang sedang terengah-engah di permukaan air atau menggerombol di dekat aerator. Ikan yang demikian menunjukkan gejala tidak normal. Ikan yang baik untuk calon induk sehat dan tidak cacat. Tubuh bersisik utuh dan tersusun rapi. Sirip bercabang empat dan tidak terlalu mekar. Sirip ekor yang baik jika sedang berenang selalu menguncup dan akan mekar kalau berhenti berenang. Bila sirip ekornya terlalu mekar saat berenang, ikan akan terseok-seok dan akan tampak agak mengungging. Karena itu pilihlah ikan yang memiliki sirip serasi dengan besar badan.
Maskoki yang memiliki nafsu makan tinggi dan cenderung pemakan segala bahan pakan yang diberikan, sangat baik dijadikan calon induk, karena dia akan tahan terhadap kekurangan oksigen dan sifat air yang buruk. Pilihlah induk dari hasil keturunan murni bukan ‘blasteran’.
5. Pemisahan Induk
Umumnya pemisahan induk jantan dan betina kurang begitu diperhatikan oleh petani maskoki, mengingat lahan yang dimilikinya sangat terbatas. Bila pemisahan induk ini masih terus diabaikan, kemungkinan besar kegagalan dalam pemijahan lebih banyak terjadi.
Pada dasarnya pemisahan induk ini dilakukan untuk menimbulkan ‘rasa kangen’ antara induk jantan dan betina, sehingga pada waktu ketemu bisa langsung memijah. Induk jantan dan betina yang dipisahkan akan mencapai kematangan kelamin yang sempurna, sehingga mereka lebih siap melakukan pemijahan dibandingkan dengan induk yang tidak dipisahkan. Di samping itu juga untuk mempermudah penentuan waktu pemijahan dan mencegah terjadinya pemijahan dan mencegah terjadinya pemijahan liar yang tidak kehendaki.
Pemisahan maskoki bakalan atau sebagai calon induk bisa dilakukan setelah maskoki berumur 3 – 4 bulan. Pisahkan calon-calon induk tersebut bedasarkan kelaminnya, dengan jalan meraba sirip dadanya. Kalau diraba terasa kasar dan tampak ada bintik-bintik bulat putih menonjol mirip garam, berarti jantan. Tetapi bila diraba terasa halus, berarti betina. Bintik dengan diameter 1 mm dan tingginya sekitar 0,15 mm tersebut mulai tampak pada maskoki jantan setelah berumur 3 – 4 bulan.
Setelah dimasukkan dalam bak terpisah, sebaiknya maskoki diberi makanan yang bergizi tinggi. Anda bisa memberikan pakan alami seperti kutu air atau pellet yang banyak beredar di pasaran. Berikan makanan secukupnya sebanyak 2 – 3 kali sehari. Jangan lupa mengganti air kolam seminggu sekali untuk mencegah penyebaran bibit penyakit.
6. Kematangan Kelamin Saat Memijah
Ikan maskoki mutiara
gambar : facebook.com
Untuk mengetahui apakah induk sudah siap memijah atau belum, bisa dengan cara meraba perut induk betina. Bila perutnya masih terasa keras, itu pertanda telur belum matang. Namun bila terasa empuk dan lembek, induk betina akan tampak membesar, lubang kelamin membengkak dan berwarna kemerahan serta lubang anus melebar menonjol. Telur akan mudah keluar dengan sedikit penekanan pada bagian perut.
Sedangkan untuk mengetahui induk jantan yang telah matang kelamin bisa dengan menekan perut ke arah lubang genital, sehingga ikan mengeluarkan cairan mani atau sperma berwarna putih seperti santan. Perut ikan jantan tersebut terlihat ramping. Untuk mencegah agar ikan tidak stres karena mendapat perlakuan ini, sebaiknya pengecekan kematangan kelamin dilakukan di bawah permukaan air dengan jalan membalikkan badan maskoki.
Bila kedua calon induk tersebut benar-benar telah matang kelamin, mereka dapat dipijahkan dan jangan menunda terlalu lama. Bila ditunda, produksi telur dan sperma akan kembali diserap tubuh dan proses pembentukan telur berulang kembali ke tahap awal. Bila Anda memaksa untuk melakukan pemijahan, akan banyak telur yang gagal dibuahi. Telur-telur tersebut sangat mudah terserang cendawan.
7. Harus Seimbang
Perbandingan jumlah induk jantan dan betina yang akan dikawinkan haru seimbang. Kalau betina lebih banyak, akan banyak telur yang tidak terbuahi pejantan. Telur tersebut akan mati dan berwarna putih susu karena terserang cendawan. Sebaliknya, jika jumlah maskoki jantan berlebihan kurang baik akibatnya bagi si betina. Maskoki betina yang sudah mengeluarkan seluruh telurnya masih terus dikawini oleh pejantan lain yang masih agresif.
Perbandingan jumlah pejantan dan betina yang ideal ialah 3 pejantan dan 1 betina. Untuk mempercepat pemijahan dan merangsang cepatnya birahi pada maskoki betina dapat ditambahkan satu pejantan dalam kolam induk betina.
8. Pemijahan
Setelah bak atau akuarium siap, masukkan induk maskoki yang sudah birahi ke dalamnya. Pada malam harinya akan terlihat induk jantan mengejar induk betina kuning bening transparan berbentuk bulat kecil. Telur yang bergumpal-gumpal kurang baik daya tetasnya. Sedangkan telur yang tidak dibuahi akan berwarna putih susu dan lama-kelamaan membusuk.
9. Penetasan Telur
Telur yang akan menetas tampak berisi embrio atau bakal burayak. Dalam waktu 2 – 3 hari telur menetas menjadi burayak atau tergantung suhu penetasan. Semakin tinggi suhu ar akan semakin cepat telur menetas. Setelah menetas, burayak menempel pada dinding bak. Burayak yang berada di permukaan air menandakan kekurangan oksigen. Bila dibiarkan lama-kelamaan mereka akan mati dan terlihat putihdi dasar bak. Meningkatkan kandungan oksigen dalam bak bisa dilakukan dengan jalan memompakan udara (aerasi).
Telur yang gagal menetas baik yang menempel pada substrat maupun dasar bak, sebaiknya segera dibuang agar tidak menurunkan kandungan oksigen dalam air. Burayak yang berhasil hidup dipindahkan ke kolam pemeliharaan dan diberi pakan kutu air. Untuk menciptakan maskoki berwarna bagus dan bertubuh bulat, pemberian pakan harus diprogram sejak dini. Cacing rambut yang berfungsi memacu pertumbuhan diberikan sampai anakan berumur 3 bulan. Pada umur 4 – 5 bulan ikan diberikan cacing dan pellet, misalnya Tetra Gold Medal Grosth Food for Goldfish yang mengandung banyak protein untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan otot; Tetra Gold Goldfish Food terbuat dari bahan alami gandum berserat yang mudah dicerna pada segala temperatur air, Tetra Gold Medal Color Enchanching Goldfish Food yang mengandung karoten dan alga spirulina, yang secara alami meningkatkan kecerahan warna maskoki.
Ada beberapa faktor penentu keberhasilan pemijahan maskoki, di antaranya seleksi dan pengelolaan calon induk, kolam atau bak pemijahan dan substrat pelekatan telur. Bila anda menginginkan pemijahan tersebut berhasil, semua itu harus diusahakan, hingga pasangan induk memijah pada saat yang ditentukan dengan telur berkualitas.
1. Kolam atau Bak Pemijahan
Ikan koki
gambar : pepperidgefarm.com
Salah satu fungsi kolam pemijahan adalah untuk memertemukan induk jantan dan betina yang telah matang telur untuk melakukan pemijahan. Kolam ini sebaiknya dibuat di tempat yang tenang – jauh dari gangguan orang atau jalan yang dilewati kendaraan bermotor. Usahakan arah kolam membujur ke utara-selatan, agar sinar matahari tidak terhalang. Di samping itu, letak kolam jauh dari tanaman berdaun lebat, agar daun tanaman yang telah layu tidak jatuh dan mengotori kolam.
Buatlah kolam dengan panjang 1 – 2 m, lebar 0,75 – 1,5 m, dengan kedalaman 0,3 – 0,5 m. atau anda bisa menggunakan akuarium berukuran 80 cm x 40 cm x 40 cm. Bentuk kolam sebaiknya dibuat empat persegi panjang (4 sudut) agar tanaman bisa tertahan oleh desakan maskoki jantan dan telur bisa menempel pada perakarannya.
Dasar bak dibuat agak miring ke satu sisi, pada bagian sudutnya dibuat saluran pembuangan yang bisa dibuka tutup untuk memudahkan pembuangan air dan kotoran. Saluran pembuangan tersebut bisa juga dibuat di tengah bak yang dibuat di tengah bak yang dibuat cekung agar air mudah dialirkan. Usahakan saluran pemasukan dan pengeluaran air dibuat kecil dan diberi saringan kawat kasa, agar telur tidak hanyut.
2. Pengeringan bak pemijahan
Bak atau akuarium yang akan digunakan sebagai tempat pemijahan harus dalam keadaan kering, agar bebas hama penyakit dan lumut yang bisa menempel di dinding bak. Selain itu, air yang diisikan kemudian juga akan terasa segar dan hangat. Pengeringan ini dilakukan dengan cara penjemuran di bawah sinar matahari selama 2 – 3 hari.
Setelah dikeringkan, bak atau akuarium diisi air baru yang sebelumnya telah diendapkan selama 15 – 24 jam. Sumber air terbaik adalah air sumur. Bila tidak ada, Anda bisa menggunakan air ledeng atau air sungai yang sebelumnya harus ditampung dahulu di tempat terbuka agar kena sinar matahari langsung untuk menghilangkan gas mineral beracun dan mengendapkan kotoran. Derajat keasaman (pH) air harus netral, berkisar 7,0 – 7,4. Pada saat memijah, maskoki menghendaki suhu yang agak hangat, berkisar 27 – 30O C. Untuk mendapatkan suhu tersebut, usahakan ketinggian air dalam bak berkisar 15 – 20 cm. Pada kedalaman ini, air akan mendapat sinar matahari cukup sehingga terasa hangat.
3. Substrat Pelekatan Telur
Tanaman sebagai substrat pelakatan telur memegang peranan penting dalam keberhasilan pemijahan maskoki syarat utamanya untuk dipakai sebagai substrat adalah akar harus panjang dan menggantung dalam air. Selain itu, perakaran tanaman harus lentur dan lembek agar tumbuh induk tidak terluka. Contoh tanaman yang sering dipakai adalah eceng gondok (Eicchornia crassipes), ganggang hydrilla, valisneria dan Vistia stratiotes.
Sebelum digunakan sebaiknya tanaman dibersihkan, kemudian secara berulang kali akarnya digoyangkan dalam air, agar kotoran atau lumpur yang menempel terpisah. Untuk mencegah tumbuhnya cendawan pada substrat yang nantinya bisa menyerang telur, sebaiknya tanaman direndam lebih dulu dalam larutan malachite green atau metil hijau 0,5 gr dalam 11 air selama 15 – 30 menit. Setelah bak atau akuarium diisi dengan air, masukkan dan sebarkan tanaman tersebut di permukaan bak, hingga seperempat sampai setengah bagian.
4. Seleksi Calon Induk
Ikan maskoki mutiara
gambar : twitter.com
Kualitas benih yang dihasilkan sangat tergantung pada kualitas induknya. Karena itu memilih induk yang baik memerlukan syarat-syarat tertentu. Sebagai patokan kita harus memilih ikan yang selalu aktif berenang. Jangan memilih ikan yang sedang terengah-engah di permukaan air atau menggerombol di dekat aerator. Ikan yang demikian menunjukkan gejala tidak normal. Ikan yang baik untuk calon induk sehat dan tidak cacat. Tubuh bersisik utuh dan tersusun rapi. Sirip bercabang empat dan tidak terlalu mekar. Sirip ekor yang baik jika sedang berenang selalu menguncup dan akan mekar kalau berhenti berenang. Bila sirip ekornya terlalu mekar saat berenang, ikan akan terseok-seok dan akan tampak agak mengungging. Karena itu pilihlah ikan yang memiliki sirip serasi dengan besar badan.
Maskoki yang memiliki nafsu makan tinggi dan cenderung pemakan segala bahan pakan yang diberikan, sangat baik dijadikan calon induk, karena dia akan tahan terhadap kekurangan oksigen dan sifat air yang buruk. Pilihlah induk dari hasil keturunan murni bukan ‘blasteran’.
5. Pemisahan Induk
Umumnya pemisahan induk jantan dan betina kurang begitu diperhatikan oleh petani maskoki, mengingat lahan yang dimilikinya sangat terbatas. Bila pemisahan induk ini masih terus diabaikan, kemungkinan besar kegagalan dalam pemijahan lebih banyak terjadi.
Pada dasarnya pemisahan induk ini dilakukan untuk menimbulkan ‘rasa kangen’ antara induk jantan dan betina, sehingga pada waktu ketemu bisa langsung memijah. Induk jantan dan betina yang dipisahkan akan mencapai kematangan kelamin yang sempurna, sehingga mereka lebih siap melakukan pemijahan dibandingkan dengan induk yang tidak dipisahkan. Di samping itu juga untuk mempermudah penentuan waktu pemijahan dan mencegah terjadinya pemijahan dan mencegah terjadinya pemijahan liar yang tidak kehendaki.
Pemisahan maskoki bakalan atau sebagai calon induk bisa dilakukan setelah maskoki berumur 3 – 4 bulan. Pisahkan calon-calon induk tersebut bedasarkan kelaminnya, dengan jalan meraba sirip dadanya. Kalau diraba terasa kasar dan tampak ada bintik-bintik bulat putih menonjol mirip garam, berarti jantan. Tetapi bila diraba terasa halus, berarti betina. Bintik dengan diameter 1 mm dan tingginya sekitar 0,15 mm tersebut mulai tampak pada maskoki jantan setelah berumur 3 – 4 bulan.
Setelah dimasukkan dalam bak terpisah, sebaiknya maskoki diberi makanan yang bergizi tinggi. Anda bisa memberikan pakan alami seperti kutu air atau pellet yang banyak beredar di pasaran. Berikan makanan secukupnya sebanyak 2 – 3 kali sehari. Jangan lupa mengganti air kolam seminggu sekali untuk mencegah penyebaran bibit penyakit.
6. Kematangan Kelamin Saat Memijah
Ikan maskoki mutiara
gambar : facebook.com
Untuk mengetahui apakah induk sudah siap memijah atau belum, bisa dengan cara meraba perut induk betina. Bila perutnya masih terasa keras, itu pertanda telur belum matang. Namun bila terasa empuk dan lembek, induk betina akan tampak membesar, lubang kelamin membengkak dan berwarna kemerahan serta lubang anus melebar menonjol. Telur akan mudah keluar dengan sedikit penekanan pada bagian perut.
Sedangkan untuk mengetahui induk jantan yang telah matang kelamin bisa dengan menekan perut ke arah lubang genital, sehingga ikan mengeluarkan cairan mani atau sperma berwarna putih seperti santan. Perut ikan jantan tersebut terlihat ramping. Untuk mencegah agar ikan tidak stres karena mendapat perlakuan ini, sebaiknya pengecekan kematangan kelamin dilakukan di bawah permukaan air dengan jalan membalikkan badan maskoki.
Bila kedua calon induk tersebut benar-benar telah matang kelamin, mereka dapat dipijahkan dan jangan menunda terlalu lama. Bila ditunda, produksi telur dan sperma akan kembali diserap tubuh dan proses pembentukan telur berulang kembali ke tahap awal. Bila Anda memaksa untuk melakukan pemijahan, akan banyak telur yang gagal dibuahi. Telur-telur tersebut sangat mudah terserang cendawan.
7. Harus Seimbang
Perbandingan jumlah induk jantan dan betina yang akan dikawinkan haru seimbang. Kalau betina lebih banyak, akan banyak telur yang tidak terbuahi pejantan. Telur tersebut akan mati dan berwarna putih susu karena terserang cendawan. Sebaliknya, jika jumlah maskoki jantan berlebihan kurang baik akibatnya bagi si betina. Maskoki betina yang sudah mengeluarkan seluruh telurnya masih terus dikawini oleh pejantan lain yang masih agresif.
Perbandingan jumlah pejantan dan betina yang ideal ialah 3 pejantan dan 1 betina. Untuk mempercepat pemijahan dan merangsang cepatnya birahi pada maskoki betina dapat ditambahkan satu pejantan dalam kolam induk betina.
8. Pemijahan
Setelah bak atau akuarium siap, masukkan induk maskoki yang sudah birahi ke dalamnya. Pada malam harinya akan terlihat induk jantan mengejar induk betina kuning bening transparan berbentuk bulat kecil. Telur yang bergumpal-gumpal kurang baik daya tetasnya. Sedangkan telur yang tidak dibuahi akan berwarna putih susu dan lama-kelamaan membusuk.
9. Penetasan Telur
Telur yang akan menetas tampak berisi embrio atau bakal burayak. Dalam waktu 2 – 3 hari telur menetas menjadi burayak atau tergantung suhu penetasan. Semakin tinggi suhu ar akan semakin cepat telur menetas. Setelah menetas, burayak menempel pada dinding bak. Burayak yang berada di permukaan air menandakan kekurangan oksigen. Bila dibiarkan lama-kelamaan mereka akan mati dan terlihat putihdi dasar bak. Meningkatkan kandungan oksigen dalam bak bisa dilakukan dengan jalan memompakan udara (aerasi).
Telur yang gagal menetas baik yang menempel pada substrat maupun dasar bak, sebaiknya segera dibuang agar tidak menurunkan kandungan oksigen dalam air. Burayak yang berhasil hidup dipindahkan ke kolam pemeliharaan dan diberi pakan kutu air. Untuk menciptakan maskoki berwarna bagus dan bertubuh bulat, pemberian pakan harus diprogram sejak dini. Cacing rambut yang berfungsi memacu pertumbuhan diberikan sampai anakan berumur 3 bulan. Pada umur 4 – 5 bulan ikan diberikan cacing dan pellet, misalnya Tetra Gold Medal Grosth Food for Goldfish yang mengandung banyak protein untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan otot; Tetra Gold Goldfish Food terbuat dari bahan alami gandum berserat yang mudah dicerna pada segala temperatur air, Tetra Gold Medal Color Enchanching Goldfish Food yang mengandung karoten dan alga spirulina, yang secara alami meningkatkan kecerahan warna maskoki.